Jakarta, – PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Priok menerima kunjungan jajaran Dewan Komisaris PLN Indonesia Power. Kunjungan ini dalam rangka memastikan keandalan unit pembangkit PLN IP UBP Priok di tengah meningkatnya risiko banjir pesisir (rob) yang berpotensi mengganggu operasional.(16/4/2025)
Adanya fenomena bulan purnama yang terjadi pada tanggal 13 April 2025 dan Super New Moon pada tanggal 27 April 2025 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum berupa rob di wilayah pesisir utara Jakarta, sehingga perlu untuk memastikan bagaimana kesiapan pembangkit PLN IP UBP Priok menghadapi ancaman banjir pesisir tersebut.
- Advertisement -
Kegiatan yang berlangsung secara hybrid ini menjadi bagian dari pengawasan strategis perusahaan dalam menghadapi tantangan lingkungan dan cuaca ekstrem, serta memastikan seluruh sistem berjalan andal dan aman. Turut hadir secara langsung (offline) dalam kunjungan ini M.P Dwinugroho selaku Komisaris PLN Indonesia Power memberikan sambutan “PLTGU Priok memiliki peranan penting dalam system kelistrikan nasional terutama di wilayah Jakarta, kita harus well prepare untuk menghadapi ancaman banjir pesisir di wilayah Jakarta. Kehadiran kami disini untuk mengetahui bagaimana kesiapan pembangkit priok, dan progres yang dilakukan sudah sampai dimana, sehingga apa yang dituangkan nanti baik dalam persiapan rencana penanggulangan dan anggaran bisa menjadi efektif dan efisien” ujar Dwinugroho.
“PLN IP UBP Priok merupakan salah satu unit strategis dalam sistem kelistrikan Jawa-Bali, khususnya untuk pasokan listrik di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Oleh karena itu, kesiapsiagaan menghadapi potensi rob menjadi perhatian serius kami,” ujar Buyung Arianto General Manager PLN Indonesia Power UBP Priok saat mengawali paparannya.
PLN Indonesia Power UBP Priok menyambut baik arahan dan perhatian yang diberikan oleh jajaran Komisaris dan Direksi, serta berkomitmen untuk terus menjaga keandalan operasional sekaligus memperkuat ketahanan lingkungan di wilayah operasionalnya. Kunjungan ini mencakup tinjauan langsung terhadap infrastruktur unit pembangkit serta diskusi teknis mengenai langkah-langkah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, khususnya terkait risiko banjir pesisir yang kian meningkat.
(Rohena)