Jakarta – RasioNews |Halte Busway Transjakarta Tipar Cakung mengalami kondisi memprihatinkan dengan banyak aset yang hilang dan rusak, diduga akibat ulah orang tak bertanggung jawab. Hal ini terungkap saat awak media mengecek aduan masyarakat di kedua halte tersebut di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.Minggu 12/5/2024.
Di halte lama, lantai dan tangga halte terbuat dari plat besi hilang, begitu pula dengan plat besi di belakang halte. Hal yang sama terjadi di halte baru yang menggantikan halte lama. Meskipun ada cctv, namun tidak berfungsi.
Pihak PT.Transjakarta diduga tutup mata terhadap aset yang hilang, seolah tidak merespon aduan masyarakat dan temuan awak media. Para warga berharap petugas dapat ditempatkan di halte untuk menjaga keamanan dan mencegah tindakan kriminal.
- Advertisement -
Warga juga menyoroti masalah cctv yang tidak berfungsi serta dugaan penadah yang turut terlibat dalam kasus ini. Pihak Transjakarta diharapkan dapat lebih proaktif menjaga aset yang merupakan hasil dari uang rakyat.
Hari, seorang warga di PIK Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, mengharapkan PT. Transjakarta untuk menempatkan petugas di Halte Busway Tipar Cakung. Tujuannya adalah untuk menjaga keamanan dari pencurian atau kejadian lain yang mungkin terjadi di halte tersebut selain melayani penumpang.
“Saya berharap pihak Transjakarta dapat menempatkan petugas di halte tersebut agar dapat menjaga asetnya. Saya tidak heran jika aset hilang karena tidak ada petugas seperti halte busway Transjakarta pada umumnya. Bagaimana tidak hilang, jika tidak ada yang menjaga. Apalagi jalan tersebut merupakan jalan yang rawan tindakan kriminal, terutama karena tidak jauh dari halte terdapat perempatan lampu merah yang seringkali menjadi tempat tindak kejahatan, bahkan beritanya sudah menjadi viral. Apalagi jika kejadian tersebut terjadi di malam hari.” Ucapnya.
Jack, seorang warga lainnya di Cakung yang juga sering melintas di wilayah tersebut, mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, pihak Transjakarta seharusnya dapat menjaga aset yang dimilikinya. Meskipun terdapat CCTV di halte tersebut, sepertinya CCTV tersebut tidak berfungsi karena aset masih sering hilang.
- Advertisement -
“CCTV di halte tersebut tidak berguna karena besi-besi di halte masih sering hilang. Saya menduga pelakunya sama dan pasti ada penadahnya. Wilayah ini juga sering menjadi tempat tindak bajing loncat bagi truk-truk yang melintas. Saya yakin pelakunya juga sama. Dalam situasi seperti ini, siapa yang rugi? Tentu saja rakyat yang merugi karena aset tersebut menggunakan uang rakyat.” Pungkasnya.
(RH).