Jakarta, Rasionews – Puluhan pengepul diduga menampung limbah oli dan solar bekas kapal di Cilincing, Jakarta Utara.khususnya Di jalan BKT(Kampung Bambu Kuning) . Rt. 13/02.kelurahan Marunda kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
“Kurang lebih untuk wilayah Cilincing sini, untuk pengepul kecil 10-20 titik,” ucap salah satu warga sekaligus nelayan bernama Yanto(54) saat diwawancarai, Kamis (13/6/2025) para pengepul ini mendapatkan oli dan solar bekas dari para nelayan. Nelayan tersebut biasanya mendapatkan oli dan solar bekas dengan cara barter.
“Asal muasalnya kawan-kawan nelayan itu berangkat melaut, kadang mereka mendapatkan ikan, sementara kapal-kapal yang sandar di sana kan butuh lauk, kadang-kadang dibarter, akhirnya nelayan dapat solar dan oli, karena saat ini agak kesulitan, meski punya duit beli solar subsidi kuotanya terbatas,” kata Yanto
- Advertisement -
Nantinya, oli dan solar bekas tersebut didaur ulang kembali dan dijual di pasaran. “Setelah sampai darat itu, dimasak lagi, di-packing lagi, dipakaikan kaleng, itu udah jadi rahasia umum,” ujarnya.
- Advertisement -
Yanto menambahkan, menjamurnya pengepul limbah oli bekas di Cilincing karena kurangnya pengawasan pemerintah.dan lemahnya Polisi sebagai penegakan Hukum Di sisi lain, oli-oli daur ulang itu sudah beredar luas di pasaran selama bertahun-tahun.
“Kalau pemerintah jeli, mau memeriksa untuk keamanan konsumen itu sebenarnya mudah terdeteksi, enggak sulit bahwa itu solar daur ulang dan solar murni, kembali lagi pengawasan kita kurang,” katanya
(R.A)