Jakarta Selatan, rasionews – Tindak peredaran obat-obatan terlarang kembali meresahkan warga. Sebuah toko obat yang diduga menyalahgunakan izin operasionalnya terpantau beroperasi di Jalan Raya Lenteng Agung, No. 10 RT 14 RW 05, Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025) dengan kedok sebagai Toko Kosmetik.
Laporan dari warga berinisial (F) menyebutkan bahwa toko tersebut kerap ramai dikunjungi oleh pembeli, terutama anak-anak muda, bahkan sejumlah pengunjung masih di bawah umur.
Dari pantauan di lapangan dan hasil wawancara langsung dengan beberapa pembeli, diketahui bahwa obat-obatan yang diperjualbelikan digunakan untuk menciptakan efek euforia, meningkatkan rasa percaya diri, “menghilangkan rasa sakit, hingga menambah keberanian.” Kata Pembeli, Penggunaan ini berpotensi memicu tindak kejahatan lainnya.
Ironisnya, peredaran obat-obatan tersebut terkesan dibiarkan. Warga menduga aparat penegak hukum (APH) bersikap pasif.
Padahal, perbuatan tersebut jelas melanggar hukum. Pelaku pengedar dapat dijerat dengan Pasal 435 UU RI No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, serta Pasal 138 Ayat (2) dan (3) dalam undang-undang yang sama.
Selain itu, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 197 menegaskan bahwa setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan tanpa izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 Ayat (1), dapat dikenakan pidana penjara maksimal 15 tahun dan denda hingga Rp1,5 miliar.
- Advertisement -
“Kami berharap pihak kepolisian, dinas kesehatan dan BPOM mengambil tindakan tegas. Jangan di biarkan begitu saja,” ucap warga kepada awak media.
(Red).