Jakarta, | Rasionews | Mendukung program pemerintah untuk meningkatkan pendidikan inklusi, salah satu mitra binaan PT PLN Indonesia Power UBP Priok yakni Inclusive Learning Centre melaksanakan Workshop dengan tema Paud Menuju Pendidikan Inklusi. Workshop tersebut berkolaborasi dengan PW HIMPAUDI DKI Jakarta yang dilaksanakan di Ruang Rapat Kalijapat milik PT PLN Indonesia Power UBP Priok. Pemateri pada workshop Paud Menuju Pendidikan Inklusi diisi oleh Ibu Hoiriyah dan Bapak Wardi Supardi sebagai praktisi Paud dan anak berkebutuhan khusus (ABK). (5/2/2025)
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan permasalahan pendidikan yang saat ini belum cukup inklusif tentu menjadi potensi besar menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik. Melalui workshop pendidikan inklusi, kedepannya diharapkan dapat memberikan contoh baik bagi para stakeholder lainnya untuk menciptakan lingkungan yang lebih. Terwujudnya workshop pendidikan yang dilakukan dari berbagai stakeholder menjadi bukti penguat komitmen PT PLN Indonesia Power UBP Priok pada pembangunan berkelanjutan berbasis SDGs poin 4 dan 17 yaitu pendidikan berkualitas dan kerjasama untuk menuju suatu tujuan. Berbagai materi yang dipaparkan pada workshop tersebut diharapkan menjadi bahan pembelajaran bagi para guru-guru paud yang nantinya dapat diterapkan pada anak-anak dengan kebutuhan khusus. Selain itu, workshop tersebut juga dapat memberikan kesetaraan peluang masa depan ABK dengan anak-anak lainnya.
Pada awal pembukaan acara workshop, Manager Administrasi PT PLN Indonesia Power UBP Priok menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya workshop tersebut. “Pada pagi hari ini kami mengucapkan terima kasih pada Ibu Guru paud yang telah hadir di ruang rapat Kalijapat. Komitmen kami, PT PLN Indonesia Power UBP Priok pada pendidikan inklusif dan bekelanjutan telah dibuktikan dengan adanya bantuan di bidang kesehatan dan pendidikan serta mitra binaan yang bergerak pada pendidikan ABK di wilayah Papanggo yaitu Inclusive Learning Center. Anak-anak dengan kebutuhan khusus juga memiliki hak yang sama dengan anak anak yang lainnya walaupun dalam hal mendidik perlu usaha yang khusus bagi ABK. Sedikit berbeda dengan harapan yang ideal, kenyataannya ABK sering kali tidak memiliki hak yang setara meskipun minat dan mimpi ABK sama dengan anak-anak lain. Diadakannya workshop ini diharapkan menjadi jalan untuk menciptakan lingkungan yang inlusif. Lebih lanjut, acara ini juga diharapkan sebagai salah satu jalan menuju cita-cita indonesia untuk menjadi generasi emas. Jika tidak dimulai dari yang kecil maka hal besar tidak akan berjalan. Semoga acara ini memberikan manfaat bagi kita semua”. Ujar Thesa Kapiyana.
(Rohena)