Jakarta Pusat — | Rasionews | Cahaya obor menyala menerangi gelapnya malam, menyusuri gang-gang dan jalanan sempit wilayah RW 08, Kelurahan Tanah Tinggi. Suasana religi dan kebersamaan tampak begitu kuat saat ratusan warga, mulai dari anak-anak pengajian hingga ibu-ibu Majelis Taklim, ikut dalam pawai obor memperingati 1 Muharram 1447 H, yang digelar pada Jumat malam, 27 Juni 2025 pukul 20.00 WIB, di Gang Tamper, Jalan Tanah Tinggi XII.
Untuk memastikan kelancaran dan keamanan kegiatan, jajaran Polsek Johar Baru melalui Aiptu Hendro dan Aiptu Antonius Andi Wibowo dari Ba Unit pendamping Bhabinkamtibmas Kelurahan Tanah Tinggi turut hadir melakukan monitoring dan pengamanan jalur pawai. Keduanya berjalan berdampingan dengan Marbot Masjid Al Makmur, Bapak Ana, serta Ketua RW 08, Bapak Fayakun, mengawal langsung arus peserta yang berjumlah sekitar 150 orang.
- Advertisement -
Rute pawai obor dimulai dari Gang Tamper, melewati Jalan Narada, Jalan Tanah Tinggi XII, Jalan Pulo Gundul, hingga Jalan Kramat Jaya Baru menuju Jembatan Besi sebagai titik akhir.
Kehadiran aparat kepolisian di tengah masyarakat bukan hanya untuk menjaga ketertiban, tetapi juga membangun hubungan sosial yang erat. Dalam kegiatan ini, petugas memberikan imbauan kamtibmas kepada warga agar tetap waspada, berhati-hati saat melintasi jalan besar, dan segera menghubungi pihak berwenang jika terjadi gangguan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengapresiasi sinergi antara polisi dan masyarakat dalam menjaga tradisi keagamaan. “Kami tidak hanya menjaga keamanan fisik, tetapi juga merawat nilai-nilai kebersamaan dan keagamaan yang hidup di tengah masyarakat. Ini adalah bagian dari pendekatan humanis Polri,” ungkapnya.
- Advertisement -
Senada, Kapolsek Johar Baru, Kompol Saiful Anwar, menekankan pentingnya kolaborasi dalam setiap kegiatan warga.
“Kegiatan pawai obor adalah momentum positif yang harus kita dukung. Peran polisi di lapangan bukan sekadar mengatur, tapi juga mengayomi dan memastikan masyarakat merasa aman menjalankan tradisi mereka,” ujarnya.
Dengan semangat Tahun Baru Islam, kegiatan ini menjadi gambaran harmonisnya hubungan antara aparat kepolisian dan masyarakat dalam menjaga keamanan wilayah. Obor yang menyala malam itu tak hanya simbol tahun baru, tetapi juga harapan baru—bahwa keamanan dan ketenangan bisa terus dijaga bersama.
(Humas Polres Metro Jakarta Pusat)
(Rohena)